NOSARARA NOSABATUTU

Saturday, July 13, 2013

Uta kelo



Uta kelo atau dalam bahasa indonesianya sayur kelor adalah makanan khas kota palu yang sangat dicari-cari oleh setiap pendatang khususnya warga kota palu. Uta kelo sendiri merupakan makanan khas yang dibuat dari perpaduan antara santan kelapa dan daun kelor pada umumnya. Terkadang juga warga kota palu menyisipkan sedikit buah-buahan seperti pisang kedalam sayur kelor guna menambah sedap rasa dari sayur tersebut.
Uta kelo biasanya di konsumsi bersama dengan duo dan nasi jagung sehingga mengguga selera para kulinier-kulinier umumnya. Selain rasanya yang menggugah selera itu uta kelo juga kaya akan vitamin seperti  vitamin B6, vitamin C, provitamin A sebagai beta-karoten, magnesium dan protein antara nutrisi lain yang telah diteliti di lab. Oleh USDA.
Bagi teman-teman yang ingin mencoba membuatnya, berikut secara sederhana kami uraikan bahan dan cara pembuatan sayur kelor Bahan :
500 cc santan sekitar 2 buah kelapa
8 buah pisang kepok muda diiris
5 buah terung diris agak besar
irisan pucuk daun melinjo (bila ada)
1 ons udang halus basah/kering
10 buahcabe rawit (dihaluskan)
Daun kelor muda yang telah di pisahk dari tangkai daunnya secukupnya
penyedap rasa
Garam secukupnya

Cara membuat :
Santan dan cabe rawit dimasak hingga mendidih, kemudian masukkan garam dan pisang kepok, bila sudah mendidi masukkan daun kelor, daun melinjo,terung dan penyedap rasa lalu Aduk hingga merata, bila daun dan terung terlihat lemas dan matang sayur siap diangkat dan siap disajukan. selamat mencoba dan mencicipi.

Monday, March 25, 2013

Latar Belakang



           Kali ini saya akan bercerita sedikit mengenai Kota dimana saya dilahirkan dan dibesarkan. Palu itulah nama kota yang telah melahirkan dan membesarkan saya. Mungkin masih begitu banyak orang-orang yang belum tau menganai kota palu ini. Saya pernah ngobrol melalui jejaring sosial di dunia Maya sama kenalan saya yg tinggal di Jogja, ia menanyakan alamt tempat saya tinggal, dan ketika saya mengakatan tinggal di kota palu, teman saya itu langsung bertanya Palu itu dipulau yg mana?. Ketika saya mengatakan Palu adalah Ibu kota dari kabupaten Poso, teman saya itu langsung menyatakan bahwa dia tau poso, tapi dia baru mengetahui bahwa ibu kota dari kabupaten Poso itu adalah Kota Palu.
           Siapa yang tidak kenal dengan Poso? Ya, pada akhir tahun 1998 silam Palu, sulawesi tengah telah dihadapkan dengan masalah sosial yang melibatkan dua kepercayaan (agama) saling bertikai, dan mengakibatkan banyak nyawa melayang.
          Maka dari itu, sebagai putra kaili ( sebutan untuk pemuda palu) sy ingin membuat nama kota kita ini menjadi lebih dikenal di NKRI karna memang kota ini harus dikenal.  Mengapa sy mengatakan demikian ? Karna Kota ini memiliki banyak keunikan yang belum terekspos, sebut saja Vatu Nonju, yang merupakan benda peninggalan sejarah. Bukan terkenal karna konflik Posonya, tapi karna berbagai keunikan budayanya dan berbgai potensi yang dimiliki kota ini bahkan tidak menutup kemungkinan akan dikenal di manca negara nantinya.
         Semua itu bisa terwujud apa bila ada kerja sama diantara semua elemen masyarakat yang terlibat didalamnya.
Melalui blog yang sangat sederhana ini, saya mengajak semua bloger palu & semua lapisan elemen masyarakat kota Palu untuk sama-sama mengelola akun ini yang nantinya akan menjadi sumber informasi mengenai segala keunikan kota kita tercinta ini. Dengan berpartisipasi ikut mengekspos segala potensi yang di miliki oleh kota kita tercinta ini.
Bagi teman-teman yang mau ikut bergabung, cukup dengan mengirim alamat E-mail kamu ke :
Via sms : 082345108646
 E-mail :   kami_tokaili@yahoo.com

Mari kita sama-sama menjadikan kota kita tercinta ini dikenal di NKRI bahkan Manca Negara.

NOSARARA NOSABATUTU!!

Friday, March 22, 2013

BANUA OGE / SOU RAJA ( RUMAH ADAT )


          Banua oge atau Sou raja adalah rumah adat kota Palu. Dulu Sou raja ini berfungsi sebagai tempat tinggal para raja dan keluarga dan juga sebagai pusat pemerintahan kerajaan. Pembangunan Sou Raja ini atas prakarsa Raja Yodjokodi pada sekitar abat 19 masehi.

Selama masa pendudukan bala tentara jepang di kota palu (1942-1945)bangunan Sou Raja diambil alih dan dijadikan bsebagai kantor pemerintahan pada saat itu. Kemudia pada tahun 1958, bangunan Sou Raja digunakan oleh Tentara Nasional Indonesia sebagai markas militer dalam oprasi penumpasan pemberontakan PERMESTA di Sulawesi Tengah.

Deskripsi Bangunan

Bangunan Banua Oge atau Sou Raja adalah bangunan panggung yang memakai konstruksi dari kayu dan dengan paduan arsitektur bugis dan kaili. Luas keseluruhan Banua Oge atau Sou Raja adalah 32x11,5 meter. Tiang pada bangunan induk berjumlah 28 buah dan bagian dapur 8 buah.
Bangunan Induk sendiri berukuran 11,5 x 24,30 meter, yeng terbagi atas 4 bagian yaitu :


a.       Gandaria ( Serambi )
          Berfungsi sebagai tempat ruang tunggu untuk tamu. Dibagian depan terletak anjungan sebagai tempat bertumpuhnya tanggah yang terdiri dari 9 anak tanggah dengan posisi saling berhadapan. ( Lihat pada gambar ).

b.      Lonta Karavana ( Ruang Depan )
          Ruangan ini digunakan sebagai tempat penerimaan tamu untuk kaum laki-laki dalam pelaksanaan upacara adat. Selain itu Ruangan ini juga digunakan sebagai tempat tidur bagi kaum laki-laki.
c.       Lonta Tatangana ( Ruang Tengah )
          Ruangan ini digunakan sebagai tempat musyawarah Raja beserta para tokoh-tokoh adat. Di ruangan ini juga terdapa dua kamar tidur untuk Raja.

d.      Lonta Rarana ( Ruang Belakang )
          Ruangan ini dugunakan sebagai tempat makan untuk Raja beserta keluarga. Diruangan ini juga terdapat kamar untuk wanita dan para anak gadis. Selain itu ruangan ini juga digunakan untuk menerima kerabat dekat.